Kondisi pangan Indonesia saat ini sebagian besar masih tergantung dengan impor.
Pemerintah sudah sangat serius menjalankan sejumlah program terobosan yang mendorong peningkatan produktivitas pangan.
Pencapaian produksi pangan Indonesia yang meningkat, juga berbagai upaya pemerintah dalam melakukan stabilisasi harga bahan pangan.
Perjalanan pangan Indonesia memberi petunjuk bagaimana persilangan serta perjumpaan budaya berlangsung dengan dinamis.
Indikator ketahanan pangan Indonesia harus ditingkatkan di masa depan untuk mengantisipasi serangan wabah penyakit.
Status ketahanan pangan Indonesia pada tahun 2016 Indonesia masih berada di peringkat 71 dari 113 negara yang diobsevasi dan di tahun 2019 alami peningkatan ke peringkat 62.
Penilaian CSW terhadap JPKL ini mengacu pada pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan pangan Indonesia,
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menyebut petani adalah ujung tombak masa depan pangan Indonesia kita yang tidak boleh diabaikan.
Aseibssindo sebut RIPH tetap diperlukan untuk keamanan pangan Indonesia
CIPS nilai potensi krisis pangan Indonesia sangat besar.